
Waduk Krenceng yang terletak di Desa Krenceng, Cilegon, tak kalah indahnya dengan Bendungan Pamarayan. Waduk Krenceng letaknya tak jauh dari pusat kota. Tak heran jika selama bulan ramadhan ini, ratusan warga sekitar Waduk Krenceng datang untuk nyore alias ngabuburit. Waduk Krenceng yang luas, memberikan perasaan tenang, nyaman dan tenteram. Sejauh mata memandang, akan tampak sebuah lingkaran yang di tengahnya berisi air bening. Duduk di tepian Waduk Krenceng sambil memandang benatangan air yang luas itu memang bukan main indahnya. Para pengunjung Waduk Krenceng itu sesunggunya bukan hanya warga sekitar Waduk Krenceng. Warga dari luar Kota Cilegon pun banyak yang ketagihan mengunjungi Waduk Krenceng yang indah ini. Seperti dari Serang, Ciomas, Merak, Puloampel, Bojonegara dan lainnya.
Waduk Krenceng mulai ramai dikunjungi warga sejak pukul 16.00 WIB. Saat seperti itu, alam terasa sejuk. Matahari sudah hampir tenggelam ke perut bumi. Langit biru, angin semilir, seakan sudah mengikat janji untuk bertemu di sini menyejukkan para penikmat waduk Krenceng. Di sepanjang tepian waduk Waduk Krenceng, ada juga pedagang kaki lima seperti pedagang siomay atau es. Bahkan di pintu gerbang menuju waduk, suasana lebih ramai lagi. Beberapa pedagang berjejer, seperti penjual variasi atau stiker kendaraan, timun suri, sampai penjual VCD. Suasana menuju waduk Krenceng tak ubahnya seperti ke tempat pameran.
Waduk Krenceng adalah penampungan air dari sungai Rawa Dano. Air waduk ini digunakan untuk kebutuhan industri di sekitarnya. Meski banyak dikunjungi, waduk Krenceng tampak terjaga kebersihannya.